Memahami angka pada umur

Kehidupan...mencoba mencari definisi ini dipikir bikin pusing, gak dipikir masa depan tak terarah. Tetap mencoba untuk menjalani bersama kasih sayang keluarga dan teman teman beserta masalah ujian hidup yang silih berganti dengan obatnya yaitu kebahagiaan. Semua yang di dunia ini mempunyai lawan kata, tak luput dengan hal hal yang kita alami. Sekarang bahagia esok entah bisa saja sedih bahkan terpuruk, sukses. Semua ini sudah ada jalan ceritanya yang telah selesai di tulis dan di bukukan di akhirat sana. Kita yang tinggal menjalaninya mencoba mencari yang terbaik di setiap hal tersebut. Kadang kadang aku mencoba lebih memahami semua ini tapi kadang aku juga bingung dengan keteranganku sendiri. Seperti hidup yang tumbuh dengan hatinya sendiri, aku mempunyai keluarga tapi di saat aku merantau serasa hidup ku sudah harus sendiri belum lagi keadaan orang rumah sudah berubah. Nyaris semuanya membuat ku bingung karena aku harus memikirkan mereka, terlebih ibuku. Ibu kini sudah renta tapi aku belum banyak membalas walau sebenarnya tak mampu dan takkan terbalas. Masa depanku sendiri akus sendiri malah sering pesimis harus apa kedepannya, keadaan aku saat menulis entri ini, 3 bulan menjelang habis kontrak kerja di pabrik mobil di jakarta utara. Pekerja keras yang dituntut profesional dengan gaji yang cukup untuk menambah pengalaman hidup. Aku belum bisa menentukan apa kedepanya aku, kemana, ngapain dengan apa. Ketika semua ini kurumuskan pada entri ini, aku juga hanya menceritakan apa yang sedang kurasakan. secara kesimpulan mungkin boleh dikatakan bingung, tapi semua ini aku lakukan karena aku masih bertahan dengan 3 hal yang sering ku pegang, mereka adalah nikmat iman, keluarga dan teman. Merekalah yang selalu membuatku kuat samapi hari ini. Aku ingin memperbaiki diri ini, selalu ingin meningkatkan ibadah, shalat berjamaah, profesi sesuai hati. Aku lagi gundah bingung ., fiuhhwww

27 mei 2009

Abis maghrib, rabu 27 mei 2009, tanggalnya sama harinya kebetulan persis sama juga, hari kelahiranku. tak kusangka kemeriahan sederhana itu spontan diberikan oleh teman teman kost dinan agung, aku dinyanyiin lagi selamat ulang tahun by jamrud dengan iringan gitar beserta tepuk tangan. itu aja kesan terukir yang ku ingat dan sebagai motivasi ke depannya, aku punya banyak kawand. tx prend!DAN INILAH KENANGAN INDAH YANG BURU BURU KUBUAT karena aku mau kerja sif malem, sempet2nya nge net, tx yah jun udah nganterin. bestfriendship 4ver lah, tx tuhan. Oh ya, penutup aku ingin menulis kalimat ini:
BILA SAMPAI DI HARI INI AKU MASIH BERTAHAN ITU KARENA 3 HAL: 1. NIKMAT IMAN, 2.KELUARGA DAN 3.TEMAN TEMAN.

Mencoba lebih memahami hidup

Kulit halus sang bayi, kencangnya remaja, dan keriputnya ketika renta. Ini semua proses hidup, masalah bahagia, senyum tawa tangis ini semua warna dalam dunia. Terkadang aku bisa memahami ini tapi kadang juga mungkin bisa kalap, bisa tidak menerima. Ibu, kini aku sangat mengkhawatirkanmu. Dulu kau tak begitu, namun kini.....aku tak tega, air mata ini selalu terjatuh ketika kuharus mengingat itu semua. Ini baru pertama ku lihat, kurasa sehingga hati dan mulutku bisa menangis secara bersamaan dengan lumpahan berontak jiwa untuk memahami ini semua. Kini kau telah jauh berbeda, akankah semua akan kembali seperti dulu kala. Sungguh aku sangat merindukan masa masa keluargaku yang masih utuh ngumpul di watubarut, walau dulu kita sangat serba pas pas an, tapi ternyata itu semua lebih dari cukup bila harus dibandingkan dengan keadaan yang sekarang. Aku paling merindukan saat masa puasa ramadhan, kalu ku berumuran 11 tahun an. Kita masih ngumpul, bercanda bareng buka bersama, ya allah aku sangat kangen dengan keadaan itu. Kini...sudah 2 tahun aku merantau di jakarta, mba puji tinggal di temanggung bareng suami, mas sugeng juga udah nikah, mba atun...bla bla bla semua udah gak seperti yang dulu. Bukan berati ku terpaku dengan masa lalu, tapi sungguh keadaan keluarga ini sudah sangat tragis. Nyaris tak ber ruh, harmonispun tidak. Semua terpisah jarak dan waktu teknologi tak lagi cukup untuk mensiasati, belum cukup. Batin ku terasa penuh dengan segala penatnya hidup. Ibu, aku ingin berlutut di hadapmu seraya mengagungkan Allah SWT, beserta menyerukan semangat hidup. Ibu, aku minta maaf atas semua dosa yang telah kubuat. Ya allah, bimbinglah aku agar tetap di jalanMu. Aku sayang ibu dan keluarga, lindungilah mereka...Terlepas dari itu semua aku ingin hidupku ini berguna buat semua, keluarga dan sahabat serta masa depanku sendiri, amin.